Minggu, 30 Oktober 2016

Sudah Pantaskah Kita disebut Umat Nabi? (Rangkuman Kajian Tafsir Qur'an surat Maryam Ayat 41 oleh Ust.Drs.H. Sholeh Wahid)

Rangkuman Kajian Tafsir Qur'an surat Maryam Ayat 41 oleh Ust.Drs.H. Sholeh Wahid

Jika di ayat ayat sebelumnya Allah menceritakan tentang kisah nabi zakaria yang dalam usia senjanya masih dikaruniai seorang putra, dan tentang nabi Isa yang terlahir tanpa seorang ayah, disana Allah ingin menunjukan kepada kita tentang keMaha kuasaNya,

Di ayat ini Allah kembali mengisahkan tentang salah satu nabiNya, melihat kondisi orang orang quraish yang sangat bangga dengan nasabnya, namun kelakuannya sangat jauh dari nenek moyangnya yang mulia. yaitu tentang Nabi ibrahim, ketika kehidupan orang orang quraish sudah sangat rusak, berzina, merampok,membunuh, sudah menjadi kebiasaan sehari hari,Dengan diturunkannya ayat ini Allah ingin memberikan peringatan kepada mereka, agar mereka sadar, bahwa apa yang mereka lakukan sangat jauh dari sifat sifat nenek moyang mereka yakni nabi ibrahim.

Nabi ibrahim itu mempunyai sifat shiddiq, benar benar telah terbukti kejujurannya, jujur dalam perkataan dan perbuatannya.

Imam nawawi al Bantani dalam Tafsir Munirnya mengatakan, menjadi nabi itu mempunyai derajat yang sangat tinggi, untuk itu Allah tidak pernah main main dalam memilih hambanya untuk menjadi seorang nabi, sebagai penghulu antara manusia dengan Tuhannya.

Untuk mengenalNya, Allah mengutus seorang nabi, agar dalam perjalanannya, manusia tidak mengada ada tentang Tuhannya, membuat syariat sendiri, dan mereka reka tentang dzatNya sesuka hatinya.
Di Ayat ini Allah juga mengingatkan kepada kaum quraish, bahwa menjadi keturunan seorang nabi, maka sikap mereka, kelakuan mereka, haruslah sesuai dengan nenek moyangnya, apakah pantas keturunan seorang nabi berbuat kerusakan?

Inilah yang juga menjadi peringatan untuk kita, pantaskah dengan kelakuan kita saat ini, masih bisa disebut umat nabi kita Muhammad Saw?

Mari sama sama kita berintropeksi, sudah layakkah kita untuk menjadi umatnya?
Semoga Allah senantiasa memberikan hidayah kepada kita semua..Aamiin

30/10/2016
Masjid Agung Ibnu Batutah
Di Catat Oleh : Awy Imam

Semoga bermanfaat..

#MariMengaji

Sabtu, 29 Oktober 2016

Rangkuman Kajian Fiqih Islam, Ahad Pagi Oleh K.H.Taufiqurrahman (Bab Sujud Sahwi)

https://4.bp.blogspot.com/-yaYiFyb_tXk/WBUuqMoL8_I/AAAAAAAAAyQ/133lVtdEsMsVgZLwwLPd2IYEbYszb2EjwCLcB/s320/Rangkuman Kajian Fiqih Islam, Ahad Pagi pekan kelima
Oleh K.H.Taufiqurrahman

Bab: Sujud Sahwi

Sujud sahwi adalah sujud ketika terlupa atau ragu dalam sholat,
Jika imam salah wajib di ingatkan oleh makmum,
Tahiyyat awal adalah sunnah, lupa ataupun disengaja maka sholat tetap sah.
Maka ketika saat tahiyyat awal imam terlupa dan langsung berdiri, maka haram hukumnya untuk kembali duduk.

Jika terlupa rakaat dan ragu akan rokaatnya, tanamkanlah keyakinan akan rokaatnya, ambillah rokaat yang paling sedikit.

Hal hal yang wajib mengulang adalah ketika yang terlupa adalah rukun shalat, misalkan sujud dan rukuk, jika hal yang sunnah maka tidak wajib mengulang, contoh tahiyyat awal dan qunut.

Jika menjadi imam atau sholat sendiri dan terlupa membaca al fatihah, maka ia wajib mengulang, kecuali makmum, maka tidak wajib mengulang, karna sudah ada imam.

Qunut dalam madzab syafi'i adalah sunnah muakkad, maka jika terlupa disunnahkan untuk sujud sahwi.
Namun ketika imam lupa tidak membaca qunut, lalu kemudian ia berdiri lagi untuk membaca qunut, maka batallah sholatnya, karna ia telah kembali berdiri, berbeda dengan makmum, ketika ia lupa sujud namun imam masih berdiri, maka wajib baginya kembali berdiri.

Jika sholat dhuhur atau ashar terlupa 5 rokaat namun dalam keyakinannya masih 4 rokaat maka itu tetap sah, kecuali jika ada imam berdiri di rokaat kelima kemudian di ingatkan oleh makmum, maka imam wajib duduk kembali, jika sama sama terlupa antar imam dan makmum, dan tidak ada yg mengingatkan, maka sholat tetap sah, jika imam lupa, di ingatkan imam tetap berdiri, maka makmum wajib keluar dari jamaah dan meneruskan sendiri sholatnya karena imam sudah dianggap batal sholatnya.

Sujud sahwi dilakukan sebelum salam, jika ingatnya sebelum salam, namun jika ingatnya setelah salam, maka bacanya setelah salam. bacaannya adalah "Subhanamanlayanamu walayashu"
Dan yang perlu diingat adalah sujud sahwi harus diniatkan dari awal ketika akan melakukannya.

Wallahua'lam..

Referensi kitab
- I'anatutthalibin

Ahad, 30/10/2016
Masjid Agung Ibnu Batutah, Nusa Dua, Bali
Di Catat Oleh : Awy Imam

NB: Mohon maaf bila terjadi kesalahan, mohon kiranya dikoreksi kembali, bisa jadi pencatat belum sepenuhnya memahami apa yang disampaikan oleh sang guru.

Jumat, 28 Oktober 2016

Dermawan Membawa ke Surga (Rangkuman Kajian Jumat Pagi Oleh Ustad Imam Suyuthi,Lc)

Rangkuman Kajian Jumat Pagi Oleh Ustad Imam Suyuthi,Lc

"Belajarlah dirimu sampai engkau merasa Bodoh"

Dermawan

Sifat yang sudah melekat dengan memberikan sesuatu kepada orang lain tanpa mengharap imbalan
Orang yang dermawan dekat kepada Allah dan dekat dengan manusia, Dekat dengan surga jauh dari Neraka.

Ciri ciri orang yang disukai surga
1. Orang yg ahli Qur'an
2. Orang yang dermawan
3. Orang yang puasa ramadhan

Tidak ada keinginan (untuk ditiru) yang menggebu yang dibolehkan kecuali pada dua perkara:

1. Pada seseorang yang diberi Allah Al Qur'an. Yaitu Seseorang yang diberi Allah ilmu hikmah, tidak sekedar alim, tapi juga bijaksana, yang menggunakan ilmu itu untuk berdakwah dijalan Allah.

2. Seseorang yang diberi Allah harta (dimudahkan rizkinya), tapi dia ingat bahwa harta itu milik Allah, sehingga hanya ia gunakan untuk berjuang dijalan Allah, karna harta yang sebenarnya adalah apa yang ia sedekahkan.

"Ilmu yang salah dalam penempatannya itu bagai mengalungkan emas keleher seekor babi"

"Ibu itu memberi air susu, dan Ayah memberikan air keringat"

"Bekerja adalah kewajiban, sedangkan dakwah adalah amanah"

"Sedekah yang terbaik adalah dengan apa yang paling kita cintai"

Semoga kita menjadi salah satu orang yang diberi ilmu oleh Allah, yang menggunakan ilmu itu dijalan Allah, dan seseorang yang diberi harta, yang dengan harta itu kita gunakan dijalan Allah..
Aamiin..






Referensi kitab
- Tanbihul Ghafilin
- Risalah Qusairiyah
- Riyadus Shalihin

28 Oktober 2016
Masjid Agung Ibnu Batutah, Nusa Dua Bali
Di Catat Oleh : Awy Imam

#MariMengaji

Agar Engkau tak Menyesal (Rangkuman Kajian Tafsir Qur'an Oleh Ustad Drs.SHoleh Wahid, Surat Maryam Ayat 39-40)

Rangkuman kajian Tafsir Qur'an surat Maryam Ayat 39 - 40oleh Ustad Drs.H.Sholeh Wahid


Ayat ini menegaskan kepada kita tentang pengambilan keputusan, dimana setiap keputusan kita ada konsekwensinya, jangan sampai kita menyesal di akhirnya.

Unsur dalam taubat itu salah satunya adalah dengan menyesal,
Penyesalan yang paling besar adalah ketika ia diberikan sesuatu, tetapi tidak menyebabkan ia masuk surga, ia diberi harta, tapi tidak membawanya kesurga, ia diberi ilmu, tapi ilmu itu tidak membawanya ke surga, namun justru membawanya kedalam neraka.

Untuk itu Allah memberikan peringatan tentang hari penyesalan itu, kepada orang orang yang lengah, orang orang yang sibuk dengan urusan dunianya, dengan melupakan urusan akhiratnya.

Dengan Sholat lima waktu, Allah ingin mengingatkan kita, agar kita tidak lalai dengan akhirat, agar ketika segala perkara telah diputus, kita tidak menyesal karna membawa iman islam di dada.

Di ayat selanjutnya Allah mengingatkan kita, bahwasanya berapapun harta waris yang diberikan untuk kita, pada akhirnya ia akan kembali kepada Allah,
Maka janganlah kita gadaikan hidup kita dengan susah payah mengejar harta waris hingga melalaikan akhirat, namun pada akhirnya tidak bisa kita nikmati.

"berfikirlah untuk tidak menyesal nanti, karna hal itu yang akan menyelamatkan kita di akhirnya"

"Enak yang kita bayangkan itu paling lama hanya akan bertahan 70 - 80 tahun, maka pikirkanlah bagaimana hidup kita bisa enak ribuan tahun"

"Allah tidak menyebut Qarun sebagai orang yang sukses, meskipun ia telah mengumpulkan warisan bumi sebanyak banyaknya, tapi Allah menyebut nabi Sulaiman adalah hamba yang sukses, karna dengan warisan bumi itu, ia tetap bertaqwa"

Sekian yang dapat kami rangkum, yang sebanarnya masih banyak lagi yang tidak sempat tertulis.

Wallahua'lam
Semoga bermanfaat

26 Oktober 2016
Masjid Agung Ibnu Batutah, Nusa Dua, Bali
Di Catat Oleh : Awy Imam

#MariMengaji