Jumat, 04 November 2016

Ini Tiga Kelompok yang tidak akan disapa oleh Allah meskipun dia Rajin beribadah (Rangkuman Kajian Jumat malam oleh Ustad Hasan Sadzali, Stp)

Ini Tiga Kelompok yang tidak akan disapa oleh Allah meskipun dia Rajin beribadah

Rangkuman Kajian Jumat malam oleh Ustad Hasan Sadzali, Stp

"Kita tidak perlu memahami apa itu istiqomah, yang perlu kita lakukan adalah dengan terus menerus melakukan kebaikan, disanalah Allah akan mendatangkan Ma'unah dan petunjuknya."

Mungkin kita mengira setelah rajin beribadah, rajin sholat, puasa, atau sedekah, sudah dengan mudah mendapat cinta dari Allah, tapi taukah bahwa itu semua tidak akan berlaku pada tiga kelompok ini, siapakah mereka?

Tiga kelompok yang tidak akan disapa oleh Allah meskipun ia rajin beribadah adalah:

Pertama, Seseorang yang sudah terikat janji dengan Allah tapi dia mengingkari,
- Saat masih dalam rahim
Allah telah memberikan perjanjian kepada manusia, ditanyakan kepadanya siapakah Tuhanmu? "Allah" jawabnya, Tapi seiring waktu dengan mudahnya ia mengingkari itu, mereka masih menyembah kepada selain Allah, berbuat syirik, dan lain lain

- Saat ijab qabul dalam pernikahan, ketika itu ikrar janji diucapkan, kewajiban suami, kewajiban istri, disanggupi, namun tetap saja di ingkari.

Kedua, Seseorang yang memperdagangkan manusia kemudian menikmati hasilnya.
Contohnya mucikari, dan lain lain, atau berdagang tapi dengan cara yang diharamkan, entah itu dari zat, jenis atau dari usahanya.
Menjual khamr, menipu, mencuri, atau merampok.

Ketiga, orang yang mengambil hak orang lain,
gaji tidak dibayarkan, orang yang berhutang, tapi tidak berniat membayarnya, dan hak hak yang lainnya.
Itulah beberapa kelompok yang tidak akan disapa olehNya di akhirat nanti.

Semoga kita tidak termasuk didalamnya,
Semoga Allah senantiasa menuntun kita di jalanNya,
Semoga Allah senantiasa menyapa kita dengan rahmatNya..

Aamiin

Sekian yang dapat kami rangkum,
Meskipun masih banyak yang belum tercatat,

Semoga bermanfaat,

Jum'at, 4 November 2016
Masjid Agung Ibnu Batutah
Dicatat Oleh : Awy Imam

#MariMengaji

Rabu, 02 November 2016

Wahai Ayah, Mengapa Engkau Menyembah Sesuatu yang tidak dapat Mencukupimu? (Rangkuman Kajian Tafsir Qur'an Surat Maryam Ayat 42 Oleh Drs. H. Sholeh Wahid)

Wahai Ayah, Mengapa Engkau Menyembah Sesuatu yang tidak dapat Mencukupimu?

Rangkuman Kajian Tafsir Qur'an Surat Maryam Ayat 42 Oleh Drs. H. Sholeh Wahid

Ini adalah ayat yang mengisahkan tentang Nabi Ibrahim kepada ayahnya

Petunjuk itu biasanya hadir melalui faktor orang tua atau lingkungan,
Keistimewaan nabi ibrahim disini adalah ia mendapatkan petunjuk bukan dari keluarga ataupun lingkungan, melainkan langsung dari Allah, nabi yang dipilih oleh Allah dengan pemahaman tauhid yang luar biasa, bapaknya para Nabi, Nabi yang juga disebut sebagai pemutus garis keburukan dan penyambung garis kebaikan, untuk itulah kita disyariatkan bersholawat kepadanya, selain kepada nabi Muhammad Saw.
Meskipun berbeda pemahaman dengan ayahnya, dalam hal ketauhidan sekalipun, nabi ibrahim masih memanggil ayahnya dengan sebutan Ya Abati atau wahai ayahku yang tersayang.

Mengapa engkau selalu menyembah terhadap sesuatu yang tidak mampu mendengar, tidak pernah bisa melihat, dan tidak bisa menolongmu sedikitpun?

Dengan bahasa yang lembut tanpa kata kata yang kasar, dengan konsep dasar dan logika yang mudah dicerna. Itulah cara dakwah nabi ibrahim kepada orang yang dicintainya.

Nabi ibrahim mendapat tugas dari Allah untuk menjadi Nabi dan Rasul, untuk itulah Allah membekali ilmu yang luas untuknya,

Nabi adalah wahyu dari Allah untuk dirinya sendiri, tanpa harus disampaikan kepada orang lain,
Sedangkan Rasul adalah wahyu dari Allah untuk disampaikan kepada orang lain,
Disinilah tugas nabi ibrahim, sebagai seorang Nabi dan Rasul ia wajib menyampaikan ilmu yang didapatnya dari Allah, dan yang paling utama untuk di dakwahi adalah orang terdekatnya, orang yang dicintainya, yaitu keluarganya, yang dalam hal ini adalah ayahnya.

Inilah yang juga menjadi tugas kita dalam berdakwah, pertama kali adalah keluarga kita sendiri, istri, anak, orang tua dan yang lainnya, dan tentu dakwah dengan lemah lembut, dengan hikmah, dan tauladan.

Jika dahulu yang disembah berupa berhala, maka untuk zaman ini bisa jadi berbentuk uang, bekerja siang malam tanpa menghiraukan Allah, itu juga bisa menjadi berhala untuk kita.

Uang itu tidak bisa mengenyangkan, uang tidak bisa membahagiakan, tidak bisa mencukupi, uang juga tidak bisa menyembuhkan, karna yang melakukan itu semua adalah Allah.

Seberapapun uang yang kamu punya, jika Allah berkehendak tidak membahagiakanmu, maka tentu kamu tidak akan bahagia,

Jika Allah berkehendak menyembuhkanmu dari penyakit, Allah akan memudahkan kamu menemukan obatnya,

Jika Allah berkehendak mengenyangkanmu, Allah akan memudahkan kamu untuk menjadi kenyang meski kamu tidak mempunyai uang,

Jika Allah berkehendak untuk tidak mencukupimu dengan banyaknya uang, tentu Allah tidak akan mencukupimu, dijadikannya kamu sibuk dengan urusan urusan duniamu tanpa bisa menikmatinya.
Itulah kiranya pesan pesan yang dapat kita ambil dari pertanyaan nabi ibrahim kepada ayahnya, jika ditarik pada zaman sekarang, seolah olah beliau bertanya kepada ayahnya,

"Wahai ayahku tersayang, mengapa engkau menyembah uang yang belum tentu bisa mencukupimu? Belum tentu mengenyangkanmu, dan belum tentu membahagiakanmu, sembahlah Allah, karna Dialah yang Maha mencukupi, Dialah yang Maha pemberi Kebahagiaan.."

Wallahu A'lam..

Semoga bermanfaat.

02 November 2016
Masjid Agung Ibnu Batutah
Nusa Dua, Bali

Dicatat Oleh : Awy Imam

#MariMengaji

Selasa, 01 November 2016

Bagaimana Kalau Aku tak Jadi Tua?

Bagaimana Kalau Aku tak Jadi Tua?
http://2.bp.blogspot.com/-vjwwMVg0sAo/Vphw9ozNNkI/AAAAAAAABXM/KXQ0ZQps-O4/s320/ Oleh : Awy Imam

Aku tak dapat lagi berpikir, bagaimana ketika diri ini sudah tak disebut lagi sebagai seorang remaja,
usia sudah mulai perlahan lahan merenta,
namun tak ada prestasi ataupun kreatifitas yg berguna untuk orang lain.

Terlalu sibuk melakukan hal hal yg tak penting di masa keemasan,
Mencari jati diri terlalu lama hingga habis masanya,

Berfoya foya tanpa tujuan hanya mencari kesenangan,
tanpa berpikir bahwa waktu sekarang begitu cepat berjalan.

Maksiat sana, maksiat sini,
Tanpa kendali,
Hanya berpikir turuti nafsu birahi.

Syetan slalu berbisik kalau taubat itu bisa nanti,
Kala sudah tua dan mau mati..

Ohh.. kasian sekali masa mudaku,
Tak ada kontribusi,
Tak ada produksi,
Hanya menghabiskan waktu tanpa arti..

bagaimana jadinya kalau tiba tiba saja mati tanpa menjadi tua?

Sumber : http://awyimam.blogspot.co.id/2016/01/bagaimana-kalau-aku-tak-jadi-tua.html

Sampaikan cita citamu (untuk para penuntut ilmu)

Sampaikan Cita citamu..
Oleh : Awy Imam

Berjalanlah dengan riang di kala pagi,
Dan tersenyumlah ketika siang menjelang,
Waktu itu akan terus berputar,
Hingga kau temui sore dengan tenang..

Di kala pagi bermula dengan untaian basmalah,
Dan ketika sore tiba, engkaupun bersandar dengan rangkaian hamdalah..

Niat tulus di dalam hati,
Mampu menerjang aral dan keraguan,
Hadapi keterpaksaan dengan kata ikhlas,
Hadapi kemalasan dengan kata cinta..

Percayakan diri dalam keyakinanmu,
Kuatkan keyakinanmu dengan janji-Nya yang indah,,
Di setiap ilmu yang engkau tuntut, ada ribuan pahala kebaikan..
Seperti yang termaktub dalam firman_Nya,

“Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(Qs. Al Mujadilah:11 )

Teruslah berjuang menggapai mimpimu,
Dan teruslah berjalan..

Sampaikan cita citamu..