Rabu, 02 November 2016

Wahai Ayah, Mengapa Engkau Menyembah Sesuatu yang tidak dapat Mencukupimu? (Rangkuman Kajian Tafsir Qur'an Surat Maryam Ayat 42 Oleh Drs. H. Sholeh Wahid)

Wahai Ayah, Mengapa Engkau Menyembah Sesuatu yang tidak dapat Mencukupimu?

Rangkuman Kajian Tafsir Qur'an Surat Maryam Ayat 42 Oleh Drs. H. Sholeh Wahid

Ini adalah ayat yang mengisahkan tentang Nabi Ibrahim kepada ayahnya

Petunjuk itu biasanya hadir melalui faktor orang tua atau lingkungan,
Keistimewaan nabi ibrahim disini adalah ia mendapatkan petunjuk bukan dari keluarga ataupun lingkungan, melainkan langsung dari Allah, nabi yang dipilih oleh Allah dengan pemahaman tauhid yang luar biasa, bapaknya para Nabi, Nabi yang juga disebut sebagai pemutus garis keburukan dan penyambung garis kebaikan, untuk itulah kita disyariatkan bersholawat kepadanya, selain kepada nabi Muhammad Saw.
Meskipun berbeda pemahaman dengan ayahnya, dalam hal ketauhidan sekalipun, nabi ibrahim masih memanggil ayahnya dengan sebutan Ya Abati atau wahai ayahku yang tersayang.

Mengapa engkau selalu menyembah terhadap sesuatu yang tidak mampu mendengar, tidak pernah bisa melihat, dan tidak bisa menolongmu sedikitpun?

Dengan bahasa yang lembut tanpa kata kata yang kasar, dengan konsep dasar dan logika yang mudah dicerna. Itulah cara dakwah nabi ibrahim kepada orang yang dicintainya.

Nabi ibrahim mendapat tugas dari Allah untuk menjadi Nabi dan Rasul, untuk itulah Allah membekali ilmu yang luas untuknya,

Nabi adalah wahyu dari Allah untuk dirinya sendiri, tanpa harus disampaikan kepada orang lain,
Sedangkan Rasul adalah wahyu dari Allah untuk disampaikan kepada orang lain,
Disinilah tugas nabi ibrahim, sebagai seorang Nabi dan Rasul ia wajib menyampaikan ilmu yang didapatnya dari Allah, dan yang paling utama untuk di dakwahi adalah orang terdekatnya, orang yang dicintainya, yaitu keluarganya, yang dalam hal ini adalah ayahnya.

Inilah yang juga menjadi tugas kita dalam berdakwah, pertama kali adalah keluarga kita sendiri, istri, anak, orang tua dan yang lainnya, dan tentu dakwah dengan lemah lembut, dengan hikmah, dan tauladan.

Jika dahulu yang disembah berupa berhala, maka untuk zaman ini bisa jadi berbentuk uang, bekerja siang malam tanpa menghiraukan Allah, itu juga bisa menjadi berhala untuk kita.

Uang itu tidak bisa mengenyangkan, uang tidak bisa membahagiakan, tidak bisa mencukupi, uang juga tidak bisa menyembuhkan, karna yang melakukan itu semua adalah Allah.

Seberapapun uang yang kamu punya, jika Allah berkehendak tidak membahagiakanmu, maka tentu kamu tidak akan bahagia,

Jika Allah berkehendak menyembuhkanmu dari penyakit, Allah akan memudahkan kamu menemukan obatnya,

Jika Allah berkehendak mengenyangkanmu, Allah akan memudahkan kamu untuk menjadi kenyang meski kamu tidak mempunyai uang,

Jika Allah berkehendak untuk tidak mencukupimu dengan banyaknya uang, tentu Allah tidak akan mencukupimu, dijadikannya kamu sibuk dengan urusan urusan duniamu tanpa bisa menikmatinya.
Itulah kiranya pesan pesan yang dapat kita ambil dari pertanyaan nabi ibrahim kepada ayahnya, jika ditarik pada zaman sekarang, seolah olah beliau bertanya kepada ayahnya,

"Wahai ayahku tersayang, mengapa engkau menyembah uang yang belum tentu bisa mencukupimu? Belum tentu mengenyangkanmu, dan belum tentu membahagiakanmu, sembahlah Allah, karna Dialah yang Maha mencukupi, Dialah yang Maha pemberi Kebahagiaan.."

Wallahu A'lam..

Semoga bermanfaat.

02 November 2016
Masjid Agung Ibnu Batutah
Nusa Dua, Bali

Dicatat Oleh : Awy Imam

#MariMengaji

0 komentar:

Posting Komentar